Monday 14 May 2012

“CONTINUITY 360 DEGREE FEEDBACK”

Kita pernah mendengar appraisal dengan “360 degree feedback, dimana penilai adalah atasan, rekan kerja dan bawahan. Untuk membuat penilaian menjadi obyektif maka ditentukan kriteria penilaian yang didesain seobyektif mungkin. Dalam proses penilaiannya sang penilai juga diminta untuk membuat catatan kejadian sebagai dasar penilaiannya selama periode penilaian.
Kata kunci “selama periode penilaian” dan “catatan kejadian” menjadi kendala tersendiri. Persepsi karyawan dan penilai terhadap metode penilaian ini berubah fungsinya. Bilamana individu melakukan kesalahan, tidak mengindahkan perintah atau melakukan kesalahan sikap dan pandangan maka disampaikan pada yang bersangkutan dengan kalimat “nanti akan saya catat di buku catatan kejadian”. Dikarenakan semua bisa menjadi penilai maka terjadilah konflik antar karyawan. Banyak kasus yang terjadi dalam penerapan metode appraisal ini. Hal ini dikarenakan kurang biasa seorang karyawan menerima feedback.
“Buku Catatan Kejadian” dijadikan dasar bagi setiap orang dalam mencatat penyimpangan yang terjadi. Miskonsepsi ini juga menjadi permasalahan tersendiri, dimana seharusnya yang dicatat adalah kesalahan, penyimpangan maupun kejadian dari perilaku prestatif karyawan. Belum lagi masalah mencatat kejadian menjadi tambahan pekerjaan tersendiri bagi karyawan yang tidak terbiasa dalam membuat catatan setiap mengetahui , mengalami kejadian penyimpangan atau performance yang diharapkan.
Sayang sekali metode yang baik ini, seringkali menjadi persoalan tersendiri dalam penerapannya. Dikatakan baik karena karyawan tidak hanya menjadi baik hubungan dan sikapnya terhadap atasan tetapi juga melakukan perubahan sikap yang diharapkan dalam hubungannya dengan rekan kerja dan bawahan. Banyak peluang atas perbaikan yang dibutuhkan oleh karyawan karena ia diharapkan berinteraksi yang baik dalam hubungan kerjanya.
Continuity 360 degree feedback memberikan suatu solusi dalam menerapkan metode appraisal ini. Dengan disain melalui komputer berbasis program excell mampu membantu dalam menghasilkan feedback bagi perbaikan kinerja karyawan ( untuk 45 staff yang dinilai) dan menggunakan visual basic untuk lebih dari 45 staff. Melalui program ini maka penilai tidak perlu membuat catatan kejadian. Pelaksanaan penilaian cukup membutuhkan waktu 20 – 30 menit untuk menilai 7-10 orang. Karena waktunya yang singkat ini maka penilaian ini dapat dilakukan setiap bulan (Continuity), dimana p enilai masih dapat mengingat kejadian penyimpangan dan pencapaian performance individu.
“Continuity”, membuka peluang bagi individu untuk dapat segera melakukan perbaikan kinerjanya. Tidak harus menunggu selama periode penilaian ( 6 bulanan atau tahunan). Prinsip ini sesuai dengan prinsip “5S Umpan Balik (Segera, Spesifik, Sering, Sesuai, Solusi). Perbaikan atas performance yang dinilai kurang semakin cepat dan berpengaruh pada peningkatan kinerja perusahaan.
Selamat menerapkan cara penilaian yang lebih fair untuk peningkatan performance kerja karyawan, bagian dan perusahaan.
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner PT. Smart Business Solution.

No comments:

Post a Comment